Parkit merupakan jenis burung yang banyak dipelihara.
Sebelum memilih jenis parkit apa yang hendak dipelihara, ada baiknya Anda mengetahui faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan.
Berikut adalah beberapa tips memilih parkit yang perlu Anda ketahui:
1.
Bicaralah dengan pemilik burung pakit lainnya untuk mendapatkan
informasi awal beserta rekomendasi dimana Anda bisa membeli burung
parkit.
2. Jika memungkinkan, kunjungi beberapa peternakan parkit agar Anda dapat membawa pulang burung yang terbaik.
3. Kunjungi toko hewan peliharaan untuk melihat burung parkit dari dekat.
4.
Pertimbangkan membeli burung parkit yang sudah dewasa meskipun akan
lebih susah dilatih dibanding membeli parkit yang berusia lebih muda
(baru disapih).
5. Periksa jenis kelamin burung dengan melihat tanda-tanda fisik jika parkit sudah berusia lebih dari 6 bulan.
Parkit
betina memiliki cere (daerah berdaging di atas paruh dekat lubang
hidung) berwarna coklat, sementara parkit jantan memiliki cere berwarna
biru tua.
6. Pilih parkit jantan jika ingin burung yang lebih aktif, atau pilih yang betina jika Anda ingin peliharaan yang lebih tenang.
7. Memilih burung yang ditangkarkan (tidak ditangkap dari alam) karena biasanya merupakan hewan peliharaan yang lebih baik.
8. Pilih burung parkit yang memiliki potensi untuk dilatih trik atau dilatih ‘berbicara’.
9. Parkit dapat hidup hingga10 tahun atau lebih sehingga memelihara burung ini memerlukan komitmen jangka panjang.
Tips Tambahan
Anda dapat menerka umur burung parkit dengan melihat tanda-tanda fisiknya.
Parkit muda memiliki garis dibawah dahi serta bermata hitam.
Seiring usia parkit bertambah, garis-garis di dahi berpindah ke kepala dan cincin putih muncul di sekitar pupil mata.
Terdapat beberapa jenis parkit, pastikan melakukan riset kecil untuk mengetahui jenis parkit mana yang ingin Anda pelihara.
http://www.amazine.co/10865/memelihara-parkit-9-tips-membeli-burung-parkit/
Bosan Sakit Flu? Vaksin
Flu Sekarang!
by Agnes Susanto | Kesehatan Umum
Penyakit Flu Influenza (“flu”) adalah penyakit menular yang menyebar di
seluruh Amerika Serikat di setiap musim dingin, biasanya antara bulan
Oktober sampai Mei.
Penyakit Flu
Influenza (“flu”) adalah penyakit menular yang menyebar di seluruh
Amerika Serikat di setiap musim dingin, biasanya antara bulan Oktober
sampai Mei. Setiap tahun, ribuan orang di Amerika Serikat meninggal
akibat flu, dan jauh lebih banyak pula yang dirawat di rumah sakit.
Sedangkan di Indonesia, data dari CDC menyatakan bahwa insiden penyakit
influenza hampir merata sepanjang tahun.
Influenza sering menyebabkan wabah yang terlokalisir pada sebuah periode
tertentu terlokalisir di satu area atau komunitas tertentu, terutama di
area padat populasi yang tinggal atau bekerja bersama di suatu ruangan
tertutup. Keadaan inilah yang akan mempermudah penyebaran virus dan
menyebabkan “musim flu” di komunitas tersebut.
Penyebabnya adalah virus influenza, yang bisa tersebar melalui batuk,
bersin, dan bersentuhan.
Siapapun bisa menderita influenza, tapi risiko menderita flu adalah yang
tertinggi di kalangan anak-anak. Gejalanya muncul mendadak dan bisa
berlangsung selama beberapa hari. Antara lain adalah:
Demam/menggigil
Nyeri tenggorokan
Letih
Batuk
Pusing
Sakit pada otot
Pilek atau hidung tersumbat
Gejala flu bisa jauh lebih parah pada sebagian orang dibanding lainnya,
antara lain pada anak-anak, mereka yang berusia 65 tahun ke atas, wanita
hamil, dan mereka yang menderita penyakit tertentu – misalnya penyakit
jantung, ginjal, paru-paru, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Flu juga bisa menyebabkan radang paru-paru disertai demam tinggi, serta
memperberat kondisi penyakit yang sudah ada. Flu juga bisa menyebabkan
diare dan kejang pada anak-anak.
Vaksin Flu atau Vaksin Influenza
Ada dua jenis vaksin influenza:
Vaksin yang terbuat dari virus influenza yang dinonaktifkan (vaksin
mati/inaktif), yang tidak mengandung virus influenza hidup sama sekali.
Diberikan melalui suntikan dengan jarum dan sering disebut sebagai
“suntikan vaksin flu”.
Terdapat vaksin influenza jenis lain, yaitu vaksin yang terbuat dari
virus influenza yang masih hidup dan dilemahkan, disemprotkan ke dalam
hidung. Vaksin ini tidak ada di Indonesia.
Sebaiknya vaksinasi flu diberikan setiap tahun. Anak-anak usia 6 bulan-8
tahun sebaiknya mendapatkan dua dosis pada tahun pertama mereka
divaksinasi.
Virus influenza selalu berubah-ubah. Setiap tahun, vaksinasi flu dibuat
untuk melindungi diri Anda dari virus yang kemungkinan besar menyebabkan
influenza pada tahun itu. Kendati vaksinasi flu tidak dapat mencegah
semua kasus penyakit flu, vaksin ini merupakan pertahanan terbaik
melawan penyakit ini. Vaksin flu yang dinonaktifkan melindungi dari 3-4
virus influenza.
Diperlukan waktu 2 minggu sejak hari penyuntikan, untuk membentuk
pertahanan tubuh yang optimal. Perlindungan ini bertahan selama beberapa
bulan sampai satu tahun.
Sebagian penyakit yang tidak disebabkan oleh virus influenza sering
disalahpahami sebagai flu. Vaksin flu tidak akan mencegah semua penyakit
batuk-pilek, melainkan hanya mencegah influenza.
Vaksin influenza “berdosis tinggi” tersedia bagi usia 65 tahun ke atas.
Orang yang memberikan vaksin ini pada Anda bisa menjelaskannya lebih
jauh.
Sebagian vaksin influenza yang dinonaktifkan mengandung zat pengawet
berbasis merkuri bernama thimerosal. Menurut beberapa penelitian,
therimosal dalam vaksin tidaklah berbahaya, namun vaksin influenza yang
tidak mengandung thimerosal juga tersedia.
Siapa saja yang boleh mendapatkan vaksin flu ini?
CDC Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka yang sebaiknya mendapatkan
vaksin flu adalah mereka yang rentan untuk terkena infeksi flu dan
rentan terhadap komplikasi penyakit flu yang bisa berakibat fatal bagi
mereka.
Anak-anak yang berusia 6 bulan – 4 tahun (59 bulan);
Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas;
Penderita penyakit paru kronis termasuk pengidap asma, penderita
penyakit jantung menahun kecuali penderita hipertensi, penderita
penyakit gangguan ginjal, hati, saraf, gangguan darah, dan penyakit
gangguan metabolik termasuk penderita diabetes mellitus
Orang-orang dengan kekebalan tubuh yang menurun (kondisi yang
menyebabkan imuno supresi baik oleh karena obat maupun karena infeksi
HIV);
Orang yang akan hamil dan hamil di saat musim flu;
Anak-anak yang berusia 6 bulan hingga 18 tahun dan sedang dalam
pengobatan aspirin dalam jangka panjang serta mereka yang berisiko
mengalami sindroma Reye setelah infeksi virus;
Orang-orang yang tinggal di panti perawatan atau fasilitas perawatan
penyakit kronis lainnya;
Orang-orang keturunan atau ras Indian Amerika atau Alaska;
Orang yang obesitas (IMT di atas dari 40);
Para petugas kesehatan;
Pekerja yang kontak dan merawat anak-anak yang berusia kurang dari 5
tahun atau lansia yang berusia di atas 50 tahun; dan
Pekerja yang kontak dan merawat orang-orang dengan gangguan medis
yang berisiko tinggu untuk terkena komplikasi fatas dari influenza.
Kelompok orang yang TIDAK dianjurkan untuk mendapatkan vaksin flu
Orang dengan riwayat alergi apapun yang parah, termasuk alergi berat
terhadap telur ayam. Jika Anda mengalami reaksi alergi yang mengancam
nyawa setelah mendapatkan satu dosis vaksin flu, atau menderita alergi
yang parah terhadap bagian apapun dari vaksin ini, Anda disarankan agar
tidak mendapatkan satu dosis vaksin ini.
Penderita Guillain-Barré Syndrome (GBS/ kelumpuhan saraf yang
parah). Sebagian orang yang memiliki riwayat GBS tidak boleh mendapatkan
vaksin ini. Hal ini harus dibicarakan dengan dokter Anda.
Orang yang sedang tidak enak badan. Vaksin flu tidak berbahaya,
namun dapat menambah rasa tidak nyaman pada diri Anda, sehingga
disarankan Anda menunggu hingga kondisi membaik, baru Anda
Adakah efek samping dari vaksin flu ini?
Seperti layaknya obat manapun, vaksinasi dapat mengakibatkan efek
samping, Yang biasanya ringan dan akan hilang sendiri.
Efek samping yang serius juga mungkin terjadi, namun sangat jarang.
Vaksin influenza yang dinonaktifkan tidak mengandung virus flu hidup,
jadi tidak mungkin menyebabkan flu.
Pingsan selama beberapa saat dan gejala terkait (misalnya gerakan
menghentak) bisa terjadi setelah prosedur medis apapun, termasuk
vaksinasi. Duduk atau berbaring selama kurang lebih 15 menit setelah
vaksinasi bisa membantu mencegah pingsan dan cedera akibat jatuh.
Beritahu dokter jika Anda merasa pusing, atau bila penglihatan Anda
berubah atau telinga Anda rasanya berdenging.
Masalah Ringan setelah vaksinasi flu dengan jenis vaksin yang
dinonaktifkan:
Nyeri, kemerah-merahan, atau bengkak pada bagian tubuh yang mendapat
suntikan
Suara serak; nyeri, mata memerah atau gatal; batuk
Demam
Nyeri
Pusing
Gatal
Letih
Jika masalah ini terjadi, maka biasanya di mulai segera setelah mendapat
suntikan dan berlangsung selama 1-2 hari.
Masalah tingkat Sedang setelah vaksinasi yang dinonaktifkan:
Anak-anak kecil yang mendapatkan vaksinasi influenza yang
dinonaktifkan dan vaksin pneumokokus (PCV13) secara bersamaan tampaknya
berisiko lebih besar mengalami kejang akibat demam. Mintalah informasi
lebih jauh kepada dokter Anda. Beritahu dokter jika ada anak yang
mendapat vaksin influenza pernah mengalami kejang.
Masalah yang Parah setelah vaksinasi yang dinonaktifkan:
Reaksi alergi yang parah bisa terjadi setelah vaksinasi
(diperkirakan kurang dari 1 dalam satu juta dosis).
Ada kemungkinan kecil bahwa vaksin influenza yang dinonaktifkan ini
dikaitkan dengan Guillain-Barré Syndrome, tidak lebih dari 1 atau 2
kasus per satu juga orang yang divaksinasi. Ini jauh lebih rendah
dibanding risiko komplikasi yang parah akibat flu, yang bisa dicegah
oleh vaksinasi flu.
Apa yang harus dilakukan saat terjadi reaksi pasca vaksin flu?
Amati!
Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi, perubahan
perilaku, tanda-tanda reaksi alergi yang parah.
Tanda-tanda reaksi alergi yang parah bisa berupa berupa kesulitan
bernafas, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), bengkak
pada wajah dan tenggorokan, merasa lemah, detak jantung menjadi cepat
dan pusing. Reaksi ini bisa berlangsung selama beberapa menit sampai
beberapa jam setelah vaksinasi.
Bertindak!
Reaksi alergi yang parah atau keadaan darurat lainnya yang tidak
dapat menunggu, hubungi ambulans atau antarkan orang tersebut ke rumah
sakit terdekat ATAU periksalah ke dokter.
Setelah itu, reaksi alergi tersebut harus dilaporkan ke Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas terdekat. ATAU laporkan
kepada dokter yang menangani agar bisa diajukan laporan ini.
Referensi:
In Harmony Clinic. Pernyataan Informasi Mengenai Vaksinasi: Vaksin
Influenza yang Perlu Anda Ketahui. 2013-2014.
CDC – Who Should Get Vaccinated Against Influenza | Seasonal Influenza
(Flu). [homepage on the Internet]. 22 Agustus 2013 [cited 2014 Apr 29].
Available from: CDC, Web site: CDC – Who Should Get Vaccinated Against
Influenza | Seasonal Influenza (Flu)
Immunise – Questions and Answers for Influenza (flu) Vaccination 2014.
[homepage on the Internet]. 8 April 2014 [cited 2014 Apr 29]. Available
from: Australian Government – Department of Health, Web site: Immunise –
Questions and Answers for Influenza (flu) Vaccination 2014
Vaccination & Vaccine Safety | Flu.gov. [homepage on the Internet].
29 April 2014 [cited 2014 Apr 29]. Available from: U.S. Department of
Health & Human Services, Web site: Vaccination & Vaccine Safety |
Flu.gov.
Flu and Flu vaccine – Live Well – NHS Choices. [homepage on the
Internet]. 15 September 2013 [cited 2014 Apr 29]. Available from: NHS,
Web site: Flu and Flu vaccine – Live Well – NHS Choices
Jawaban TanyaDok.com di : https://www.tanyadok.com/artikel-kesehatan/vaksin-flu-cegah-flu
Bosan Sakit Flu? Vaksin
Flu Sekarang!
by Agnes Susanto | Kesehatan Umum
Penyakit Flu Influenza (“flu”) adalah penyakit menular yang menyebar di
seluruh Amerika Serikat di setiap musim dingin, biasanya antara bulan
Oktober sampai Mei.
Penyakit Flu
Influenza (“flu”) adalah penyakit menular yang menyebar di seluruh
Amerika Serikat di setiap musim dingin, biasanya antara bulan Oktober
sampai Mei. Setiap tahun, ribuan orang di Amerika Serikat meninggal
akibat flu, dan jauh lebih banyak pula yang dirawat di rumah sakit.
Sedangkan di Indonesia, data dari CDC menyatakan bahwa insiden penyakit
influenza hampir merata sepanjang tahun.
Influenza sering menyebabkan wabah yang terlokalisir pada sebuah periode
tertentu terlokalisir di satu area atau komunitas tertentu, terutama di
area padat populasi yang tinggal atau bekerja bersama di suatu ruangan
tertutup. Keadaan inilah yang akan mempermudah penyebaran virus dan
menyebabkan “musim flu” di komunitas tersebut.
Penyebabnya adalah virus influenza, yang bisa tersebar melalui batuk,
bersin, dan bersentuhan.
Siapapun bisa menderita influenza, tapi risiko menderita flu adalah yang
tertinggi di kalangan anak-anak. Gejalanya muncul mendadak dan bisa
berlangsung selama beberapa hari. Antara lain adalah:
Demam/menggigil
Nyeri tenggorokan
Letih
Batuk
Pusing
Sakit pada otot
Pilek atau hidung tersumbat
Gejala flu bisa jauh lebih parah pada sebagian orang dibanding lainnya,
antara lain pada anak-anak, mereka yang berusia 65 tahun ke atas, wanita
hamil, dan mereka yang menderita penyakit tertentu – misalnya penyakit
jantung, ginjal, paru-paru, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Flu juga bisa menyebabkan radang paru-paru disertai demam tinggi, serta
memperberat kondisi penyakit yang sudah ada. Flu juga bisa menyebabkan
diare dan kejang pada anak-anak.
Vaksin Flu atau Vaksin Influenza
Ada dua jenis vaksin influenza:
Vaksin yang terbuat dari virus influenza yang dinonaktifkan (vaksin
mati/inaktif), yang tidak mengandung virus influenza hidup sama sekali.
Diberikan melalui suntikan dengan jarum dan sering disebut sebagai
“suntikan vaksin flu”.
Terdapat vaksin influenza jenis lain, yaitu vaksin yang terbuat dari
virus influenza yang masih hidup dan dilemahkan, disemprotkan ke dalam
hidung. Vaksin ini tidak ada di Indonesia.
Sebaiknya vaksinasi flu diberikan setiap tahun. Anak-anak usia 6 bulan-8
tahun sebaiknya mendapatkan dua dosis pada tahun pertama mereka
divaksinasi.
Virus influenza selalu berubah-ubah. Setiap tahun, vaksinasi flu dibuat
untuk melindungi diri Anda dari virus yang kemungkinan besar menyebabkan
influenza pada tahun itu. Kendati vaksinasi flu tidak dapat mencegah
semua kasus penyakit flu, vaksin ini merupakan pertahanan terbaik
melawan penyakit ini. Vaksin flu yang dinonaktifkan melindungi dari 3-4
virus influenza.
Diperlukan waktu 2 minggu sejak hari penyuntikan, untuk membentuk
pertahanan tubuh yang optimal. Perlindungan ini bertahan selama beberapa
bulan sampai satu tahun.
Sebagian penyakit yang tidak disebabkan oleh virus influenza sering
disalahpahami sebagai flu. Vaksin flu tidak akan mencegah semua penyakit
batuk-pilek, melainkan hanya mencegah influenza.
Vaksin influenza “berdosis tinggi” tersedia bagi usia 65 tahun ke atas.
Orang yang memberikan vaksin ini pada Anda bisa menjelaskannya lebih
jauh.
Sebagian vaksin influenza yang dinonaktifkan mengandung zat pengawet
berbasis merkuri bernama thimerosal. Menurut beberapa penelitian,
therimosal dalam vaksin tidaklah berbahaya, namun vaksin influenza yang
tidak mengandung thimerosal juga tersedia.
Siapa saja yang boleh mendapatkan vaksin flu ini?
CDC Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka yang sebaiknya mendapatkan
vaksin flu adalah mereka yang rentan untuk terkena infeksi flu dan
rentan terhadap komplikasi penyakit flu yang bisa berakibat fatal bagi
mereka.
Anak-anak yang berusia 6 bulan – 4 tahun (59 bulan);
Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas;
Penderita penyakit paru kronis termasuk pengidap asma, penderita
penyakit jantung menahun kecuali penderita hipertensi, penderita
penyakit gangguan ginjal, hati, saraf, gangguan darah, dan penyakit
gangguan metabolik termasuk penderita diabetes mellitus
Orang-orang dengan kekebalan tubuh yang menurun (kondisi yang
menyebabkan imuno supresi baik oleh karena obat maupun karena infeksi
HIV);
Orang yang akan hamil dan hamil di saat musim flu;
Anak-anak yang berusia 6 bulan hingga 18 tahun dan sedang dalam
pengobatan aspirin dalam jangka panjang serta mereka yang berisiko
mengalami sindroma Reye setelah infeksi virus;
Orang-orang yang tinggal di panti perawatan atau fasilitas perawatan
penyakit kronis lainnya;
Orang-orang keturunan atau ras Indian Amerika atau Alaska;
Orang yang obesitas (IMT di atas dari 40);
Para petugas kesehatan;
Pekerja yang kontak dan merawat anak-anak yang berusia kurang dari 5
tahun atau lansia yang berusia di atas 50 tahun; dan
Pekerja yang kontak dan merawat orang-orang dengan gangguan medis
yang berisiko tinggu untuk terkena komplikasi fatas dari influenza.
Kelompok orang yang TIDAK dianjurkan untuk mendapatkan vaksin flu
Orang dengan riwayat alergi apapun yang parah, termasuk alergi berat
terhadap telur ayam. Jika Anda mengalami reaksi alergi yang mengancam
nyawa setelah mendapatkan satu dosis vaksin flu, atau menderita alergi
yang parah terhadap bagian apapun dari vaksin ini, Anda disarankan agar
tidak mendapatkan satu dosis vaksin ini.
Penderita Guillain-Barré Syndrome (GBS/ kelumpuhan saraf yang
parah). Sebagian orang yang memiliki riwayat GBS tidak boleh mendapatkan
vaksin ini. Hal ini harus dibicarakan dengan dokter Anda.
Orang yang sedang tidak enak badan. Vaksin flu tidak berbahaya,
namun dapat menambah rasa tidak nyaman pada diri Anda, sehingga
disarankan Anda menunggu hingga kondisi membaik, baru Anda
Adakah efek samping dari vaksin flu ini?
Seperti layaknya obat manapun, vaksinasi dapat mengakibatkan efek
samping, Yang biasanya ringan dan akan hilang sendiri.
Efek samping yang serius juga mungkin terjadi, namun sangat jarang.
Vaksin influenza yang dinonaktifkan tidak mengandung virus flu hidup,
jadi tidak mungkin menyebabkan flu.
Pingsan selama beberapa saat dan gejala terkait (misalnya gerakan
menghentak) bisa terjadi setelah prosedur medis apapun, termasuk
vaksinasi. Duduk atau berbaring selama kurang lebih 15 menit setelah
vaksinasi bisa membantu mencegah pingsan dan cedera akibat jatuh.
Beritahu dokter jika Anda merasa pusing, atau bila penglihatan Anda
berubah atau telinga Anda rasanya berdenging.
Masalah Ringan setelah vaksinasi flu dengan jenis vaksin yang
dinonaktifkan:
Nyeri, kemerah-merahan, atau bengkak pada bagian tubuh yang mendapat
suntikan
Suara serak; nyeri, mata memerah atau gatal; batuk
Demam
Nyeri
Pusing
Gatal
Letih
Jika masalah ini terjadi, maka biasanya di mulai segera setelah mendapat
suntikan dan berlangsung selama 1-2 hari.
Masalah tingkat Sedang setelah vaksinasi yang dinonaktifkan:
Anak-anak kecil yang mendapatkan vaksinasi influenza yang
dinonaktifkan dan vaksin pneumokokus (PCV13) secara bersamaan tampaknya
berisiko lebih besar mengalami kejang akibat demam. Mintalah informasi
lebih jauh kepada dokter Anda. Beritahu dokter jika ada anak yang
mendapat vaksin influenza pernah mengalami kejang.
Masalah yang Parah setelah vaksinasi yang dinonaktifkan:
Reaksi alergi yang parah bisa terjadi setelah vaksinasi
(diperkirakan kurang dari 1 dalam satu juta dosis).
Ada kemungkinan kecil bahwa vaksin influenza yang dinonaktifkan ini
dikaitkan dengan Guillain-Barré Syndrome, tidak lebih dari 1 atau 2
kasus per satu juga orang yang divaksinasi. Ini jauh lebih rendah
dibanding risiko komplikasi yang parah akibat flu, yang bisa dicegah
oleh vaksinasi flu.
Apa yang harus dilakukan saat terjadi reaksi pasca vaksin flu?
Amati!
Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi, perubahan
perilaku, tanda-tanda reaksi alergi yang parah.
Tanda-tanda reaksi alergi yang parah bisa berupa berupa kesulitan
bernafas, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), bengkak
pada wajah dan tenggorokan, merasa lemah, detak jantung menjadi cepat
dan pusing. Reaksi ini bisa berlangsung selama beberapa menit sampai
beberapa jam setelah vaksinasi.
Bertindak!
Reaksi alergi yang parah atau keadaan darurat lainnya yang tidak
dapat menunggu, hubungi ambulans atau antarkan orang tersebut ke rumah
sakit terdekat ATAU periksalah ke dokter.
Setelah itu, reaksi alergi tersebut harus dilaporkan ke Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas terdekat. ATAU laporkan
kepada dokter yang menangani agar bisa diajukan laporan ini.
Referensi:
In Harmony Clinic. Pernyataan Informasi Mengenai Vaksinasi: Vaksin
Influenza yang Perlu Anda Ketahui. 2013-2014.
CDC – Who Should Get Vaccinated Against Influenza | Seasonal Influenza
(Flu). [homepage on the Internet]. 22 Agustus 2013 [cited 2014 Apr 29].
Available from: CDC, Web site: CDC – Who Should Get Vaccinated Against
Influenza | Seasonal Influenza (Flu)
Immunise – Questions and Answers for Influenza (flu) Vaccination 2014.
[homepage on the Internet]. 8 April 2014 [cited 2014 Apr 29]. Available
from: Australian Government – Department of Health, Web site: Immunise –
Questions and Answers for Influenza (flu) Vaccination 2014
Vaccination & Vaccine Safety | Flu.gov. [homepage on the Internet].
29 April 2014 [cited 2014 Apr 29]. Available from: U.S. Department of
Health & Human Services, Web site: Vaccination & Vaccine Safety |
Flu.gov.
Flu and Flu vaccine – Live Well – NHS Choices. [homepage on the
Internet]. 15 September 2013 [cited 2014 Apr 29]. Available from: NHS,
Web site: Flu and Flu vaccine – Live Well – NHS Choices
Jawaban TanyaDok.com di : https://www.tanyadok.com/artikel-kesehatan/vaksin-flu-cegah-flu